Tulisan ini adalah tulisan di HU Pikiran Rakyat Rabu, 14 July, 2010 - 05:13 BANDUNG, (PRLM).- Mahasiswa merupakan model paling efekti...
Tulisan ini adalah tulisan di HU Pikiran Rakyat
Rabu, 14 July, 2010 - 05:13
BANDUNG, (PRLM).- Mahasiswa merupakan model paling efektif untuk berperan dalam sosialisasi pasar modal Indonesia. Hal itu karena mahasiswa dinilai sebagai kalangan intelektual yang dekat dengan masyarakat dan akademisi. Demikian diungkapkan General Manager PT ITHO Indostock, Dian N. Subekti di sela-sela Seleksi Regional Jawa Barat Kompetisi Nasional Pasar Modal (KNPM) Indonesia 2010 di Kampus Universitas Widyatama Bandung.
Menurut Dian, sosialisasi pasar modal kepada mahasiswa sangat penting untuk menarik minat mereka agar mau terjun di dunia pasar modal. "Sejauh ini, KNPM cukup bisa menjadi sarana sosialisasi pasar modal kepada mahasiswa. Lewat mereka, sosialisasi ke masyarakat umum juga lebih efektif," katanya.
Dian menuturkan, sosialisasi yang rutin diharapkan bisa terus menambah jumlah investor lokal di pasar modal Indonesia. "Selama ini, pasar modal Indonesia masih dikuasai investor asing dan ini sangat riskan untuk stabilitas ekonomi Indonesia," ujarnya.
Dominasi investor asing telah dirasakan dampak negatifnya saat krisis moneter pada 1998. "Saat itu dana asing banyak yang ditarik dan terjadi kekosongan investasi di pasar modal kita. Bahkan, transaksi yang terjadi saat itu bisa dihitung dengan jari," katanya.
Sebagai akibatnya, kata Dian, Indonesia saat itu diterpa krisis perekonomian yang signifikan. "Padahal, jika pasar modal diisi banyak investor lokal, hal seperti itu kemungkinan bisa dicegah. Pada dasarnya Indonesia sebenarnya kuat jika pasar modalnya tidak didominasi investor asing. Ini terbukti saat krisis global beberapa waktu lalu. Saat negara lain menurun, pertumbuhan ekonomi kita masih meningkat grafiknya," ujarnya menjelaskan.
Dian menegaskan, penyelenggaraan KNPM sejauh ini berdampak signifikan terhadap naiknya jumlah investor lokal di pasar modal Indonesia. Dian berharap, perguruan tinggi di masa yang akan datang bisa mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti kompetisi seperti ini dan menjadikannya sebagai salah satu penilaian. "Kalau memungkinkan, alangkah lebih baik jika ada mata kuliah khusus tentang pasar modal dalam kurikulum," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pojok Bursa Universitas Widyatama, Meriza Hendri mengatakan, babak seleksi regional KNPM 2010 diikuti sekitar delapan belas tim mahasiswa dari enam perguruan tinggi. "Mereka merupakan peserta terbaik dalam simulasi pasar modal yang digelar September 2009-Juni 2010. Setelah ini, lima terbaik akan masuk final di Institut Manajemen Telkom," katanya. (A-178/A-147)***
Tulisan asli dapat dilihat pada: http://m.pikiran-rakyat.com/node/117689