Bahasan kemaren di acara Nu Biz, yang muda yang berbisnis di Bandung TV, jumat 3 Januari 3014, memberikan pelajaran berharga karena berhubun...
Bahasan kemaren di acara Nu Biz, yang muda yang berbisnis di Bandung TV, jumat 3 Januari 3014, memberikan pelajaran berharga karena berhubungan dengan pasar bebas ASEAN yang akan diberlakukan tahun 2015.
Rasanya, tema ini kudu dipelajari lebih dalam karena berhubungan dengan kesiapan para entrepreneur dalam pasar bebas ini. Tuntutan seorang entrepreneur adalah bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan peluang sembari meminimalkan ancaman yang ditimbulkan oleh kesepakatan pasar bebas ini.
Berdasarkan kesepakatan dalam pasar bebas ASEAn 2015, ada empat aspek yang akan bebas masuk ke antara 10 negara ASEAN yaitu indonesia, malaysia, singapura, vietnam, laos, kamboja, myanmar, filipina, brunei darussalam dan thailand.
Kelima aspek itu adalah free flow of good, yaitu barang-barang sebagai bentuk produk yang dihasilkan oleh entrepreneurmendapatkan bebas biaya masuk ke negara2 tersebut. Kedua adalah free flow of service.
Jasa-jasa bebas masuk antar negara. Jasa juga adalah salah satu bentuk produk. Contohnya jasa rumah sakit, jasa pendidikan. Nah lho, buat entrepreneur yang menghasilkan jasa, hal ini bisa jadi ancaman dan peluang.
Ketiga adalah free flow investment. Dalah hal ini investasi diantara negara-negara asean bebas masuk. Keempat adalah free flow of capital. Artinya, modal berupa uang bisa masuk bebas diantara negara-negara ASEAN.
Yang terakhir adalah free flow of skilled labour. Dalam hal ini, tenaga-tenaga kerja terampil diantara negara-negara ASEAN akan bebas masuk. Nantinya, akan banyak tenaga kerja dari singapura, malaysia, thailand dan lain-lain akan bekerja disini.
Pertanyaannya, siapkah kita sebagai entrepreneur menghadapinya? Apakah hal ini menjadi ancaman atau jadi peluang. Kalau sebagai entrepreneur, tentu kudu dirubah jadi peluang. Manfaatkan peluang ini. So....fokus pada kompetensi inti bisnis masing-masing entrepreneur...sukses buat kita hari ini ya
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Rasanya, tema ini kudu dipelajari lebih dalam karena berhubungan dengan kesiapan para entrepreneur dalam pasar bebas ini. Tuntutan seorang entrepreneur adalah bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan peluang sembari meminimalkan ancaman yang ditimbulkan oleh kesepakatan pasar bebas ini.
Berdasarkan kesepakatan dalam pasar bebas ASEAn 2015, ada empat aspek yang akan bebas masuk ke antara 10 negara ASEAN yaitu indonesia, malaysia, singapura, vietnam, laos, kamboja, myanmar, filipina, brunei darussalam dan thailand.
Kelima aspek itu adalah free flow of good, yaitu barang-barang sebagai bentuk produk yang dihasilkan oleh entrepreneurmendapatkan bebas biaya masuk ke negara2 tersebut. Kedua adalah free flow of service.
Jasa-jasa bebas masuk antar negara. Jasa juga adalah salah satu bentuk produk. Contohnya jasa rumah sakit, jasa pendidikan. Nah lho, buat entrepreneur yang menghasilkan jasa, hal ini bisa jadi ancaman dan peluang.
Ketiga adalah free flow investment. Dalah hal ini investasi diantara negara-negara asean bebas masuk. Keempat adalah free flow of capital. Artinya, modal berupa uang bisa masuk bebas diantara negara-negara ASEAN.
Yang terakhir adalah free flow of skilled labour. Dalam hal ini, tenaga-tenaga kerja terampil diantara negara-negara ASEAN akan bebas masuk. Nantinya, akan banyak tenaga kerja dari singapura, malaysia, thailand dan lain-lain akan bekerja disini.
Pertanyaannya, siapkah kita sebagai entrepreneur menghadapinya? Apakah hal ini menjadi ancaman atau jadi peluang. Kalau sebagai entrepreneur, tentu kudu dirubah jadi peluang. Manfaatkan peluang ini. So....fokus pada kompetensi inti bisnis masing-masing entrepreneur...sukses buat kita hari ini ya
Powered by Telkomsel BlackBerry®