Sebagai seorang ahli strategi, inilah tema yang seringkali saya sampaikan kepada entrepreneur muda karena pada pada dasarnya mereka memil...
Sebagai seorang ahli strategi,
inilah tema yang seringkali saya sampaikan kepada entrepreneur muda karena pada
pada dasarnya mereka memiliki superior value atas produk dan layanan
dibandingkan dengan pesaing-pesaing lain. Akan tetapi, kenapa tidak bisa
menjadi poin utama pilihan konsumen terhadap produk tersebut?
Ini menjadi satu hal yang tidak
menguntungkan karena tidak gampang memiliki superior value karena membutuhkan
effor t yang luar biasa dari aspek sumber daya manusia, proses bisnis,
pemasaran dan bahkan keuangan. Seluruh sumber daya di perusahaan dioptimasi
untuk mencapai superior value tersebut.
Akan tetapi, kondisi lain sangat
berbeda dan tidak mendukung atas hasil yang seharusnya dicapai oleh setiap
entrepreneur. Apa itu? Komunikasi superior value kepada calon konsumen. sadar
tidak sadar, entrepreneur mengalami kesalahan fatal atas apa yang dilakukan
karena menjadi sia-sia, apa yang sudah dilakukan dengan membuat produk yang
memiliki superior value.
Dalam manajemen pemasaran, barang
atau jasa itu akan berpindah kepada konsumen apabila konsumen itu mengetahui,
tertarik, berminat dan barulah akan melakukan pembelian. Dalam konteks komunikasi, ada yang dikenal
dengan AIDA atau attention, Interest, Desire sampai dengan action berupa
pembelian oleh konsumen terhadap produk entrepreneur.
Bahkan sampai membuat konsumen puas
dan loyal kepada perusahaan. Jadi, penting buat entrepeneur memahami komunikasi
sebagai bridge atau jembatan antara perusahaan dengan konsumen sehingga mampu
membangun hubungan antara perusahaan dengan konsumen.
Komunikasi ini terdiri dari pengirim
atau sender, pesan, media, receiver, response dan feedback kepada sender. Akan
tetapi, diantara itu, ada noise atau gangguan dalam proses komunikasi yang akan
mempengaruhi penerimaan dari receiver sehingga akan bisa menentukan apakah
konsumen bisa menangkap pesan sender atau tidak.
Inilah yang harus diperhatikan oleh
setiap entrepreneur dalam kerangka manajemen stratejik karena tidak lepas dari
lingkungan bisnis yaitu konsumen yang memang menjadi tujuan utama setiap
entrepreneur. dimana produk yang mereka produksi, harus bisa diterima dan
dibeli oleh konsumen sehingga dapat memberikanvalue kepada entrepreneur. Ingat,
dalam bisnis itu, yang penting adalah terjadinya perpindahan uang dari kantong
konsumen ke kantor produsen atau pebisnis. Jadi, entrepreneur harus mulai fokus
pada kualitas komunikasi mereka dengan konsumen.