Bisnis itu adalah create value …… itulah bahasan yang saya dapatkan dalam sebuah jurnal tentang bisnis karena memang saya sedang menyelesai...
Bisnis itu adalah create value …… itulah bahasan yang saya
dapatkan dalam sebuah jurnal tentang bisnis karena memang saya sedang
menyelesaikan penelitian untuk menyelesaikan pendidikan. Rasanya, konsep itu
memang sudah dirasakan sekali ketika mengembangkan bisnis sejak tahun 2012,
baik bisnis yang berhubungan dengan riset, konsultan dan training ataupun
memberikan pendidikan kepada para entrepreneur.
Konsep value menjadi penting karena itulah yang dicari oleh
stakeholders, khususnya konsumen yang menjadi pihak yang membutuhkan dan
menginginkan produk dari setiap pebisnis. Keberhasilan seorang entrepreneur dalam
berbisnis pasti akan berpengaruh kepada bagaimana mereka memberikan value
kepada konsumen.
Bahkan saya seringkali mendengar bagaimana persaingan antar
bisnis bukan lagi antar produk yang diberikan produsen kepada konsumen, akan
tetapi lebih kepada persaingan nilai kepada konsumen. Persaingan dengan
memberikan value yang lebih baik daripada pesaing sehingga jelas, tidak bisa
lagi entrepreneur tidak memberikan value kepada konsumen.
Value itu sendiri merupakan perbandingan antara benefit
dengan cost yang diberikan oleh entrepreneur. Benefit merupakan manfaat yang
diterima oleh konsumen dan itu terdiri dari produk yang ditawarkan kepada
mereka. Kemudian, layanan yang diberikan dan mengiringi produk yang terima oleh
konsumen.
Selanjutnya adalah bagaimana personnel yang memberikan manfaat
kepada konsumen. Dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana setiap karyawan
dalam perusahaan memberikan service tersebut kepada konsumen. Tentu personnel
yang diharapkan adalah mereka yang bisa memiliki kompetensi, baik knowledge,
skill dan attitude yang tepat bagi konsumen. Tidak bisa dilepaskan bagaimana
mereka harus bisa melayani dengan baik.
Yang terakhir adalah bagaimana image yang diterima oleh
setiap konsumen ketika mereka membeli produk tersebut. Semuanya adalah bentuk
dari benefit yang diterima oleh konsumen. Jadi, sebagai seorang entrepreneur,
perlu memahaminya dengan baik dan menjadi concern setiap entrepreneur kepada
konsumen.
Bagaimana dengan cost? Cost yang dikeluarkan konsumen harus
menjadi perhatian entrepreneur juga karena berhubungan dengan pengorbanan yang
dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan produk yang diberikan konsumen. Para prinsipnya,
konsumen akan mengeluarkan pengorbanan yang paling sedikit sehingga mereka bisa
mendapatkan value yang paling besar.
Tentu pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen itu
berbentuk moneter yaitu sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk
tersebut. Uang merupakan bentuk pengorbanan yang bersifat nyata dari setiap konsumen
dan paling terukur ketika mereka membedakan suatu produk dengan produk lainnya.
Yang kedua adalah pengorbanan berbentuk waktu atau time cost
yang dikeluarkan oleh konsumen. Tentu yang mereka perhatikan adalah bagaimana
mendapatkan produk tersebut dari aspek lama atau tidaknya. Yang mereka cari
adalah bagaimana entrepreneur bisa memberikan produk dalam waktu yang tidak
lama.
Pengorbanan ketiga adalah bagaimana entrepreneur harus
mengeluarkan tenaga atau energy cost untuk mendapatkan produk tersebut. Mereka tidak
mau capek dengan harus membeli produk ke tempat tertentu. Inilah kenapa online
shop berkembang dalam bisnis setiap entrepreneur dan paling disukai oleh konsumen.
Adapun pengorbanan terakhir adalah bagaimana mereka
mendapatkan produk dengan mengorbankan aspek psikologi yang semakin sedikit. Bentuknya
adalah bagaimana mereka tidak mau stress untuk mendapatkan produk. Mereka tidak
mau stress.
Inilah kelompok pengorbanan atau cost yang dikeluarkan oleh
setiap entrepreneur sehingga sudah sewajarnya entrepreneur berusaha untuk
meminimalisir biaya mereka. empat aspek tersebut harus menjadi perhatian.