Sudah saatnya entrepreneur mulai memperhatikan pasar luar negeri yang memang pasti sudah menjadi potensi pasar yang seharusnya bisa dim...
Sudah saatnya
entrepreneur mulai memperhatikan pasar luar negeri yang memang pasti sudah
menjadi potensi pasar yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan
skala bisnis. Hal ini terasa sekali ketika mengikuti acara Trade Matching yang
diselenggarakan oleh GIMB Foundation bersama dengan Mahasiswa Myongji
University yang mewakili pengusaha di Korea Selatan beberapa waktu yang lalu
diBalatkop UMKM Jawa barat.
Pengalaman yang
didapat dari program Trade Matching tersebut adalah bagaimana potensi pasar
luar negeri perlu dimanfaatkn oleh setiap entrepreneur dalam menumbuhkembangkan
bisnis yang memang masih ada pasar di dalam negeri. Pasar luar negeri sudah
seharusnya menjadi alternative untuk pengembangan bisnis. Mereka juga
membutuhkan produk-produk dari Indonesia dan tentunya menjadi peluang bisnis
yang harus dimanfaatkan.
Namun demikian, tentu
tidak serta merta produk yang dihasilkan oleh entrepreneur dapa dengan mudah
diterima oleh pasar. Penjelasan Prof Park, dari Myongji University mencerminkan
bagaimana mereka melihat produk Indonesia memang dibutuhkan di pasar ASEAN pada
umumnnya dan Korea selatan pada khususnya, akan tetapi, harus ada penyesuaian
kualitas produk sesuai dengan yang disyaratkan oleh pasar tempat tujuan.
Inilah penekanan yang
diberikan oleh Prof Park dan harus menjadi bahan dasar untuk setiap
entrepreneur dalam mempersiapkan produk mereka untuk memasuki pasar luar
negeri. Hal ini dapat dilihat dari kualitas produk yang tinggi. Tentu kualitas
bicara bagaimana standar yang mereka terapkan kepada produk-produk yang akan
mereka beli. Standar kualitas menjadi penting untuk diperhatikan oleh setiap
entrepreneur dalam membangun bisnis dan menawarkan produk mereka.
Kedua, bagaimana entrepreneur
perlu memahami dengan lebih baik berbagai peraturan yang ada di negera tujuan. Peraturan
yang pastinya berhubungan dengan apa yang seharusnya ditetapkan oleh pemerintah
dan pengusaha di sana.pemerintah Negara tujuan menetapkan kebijakan untuk
melindungi masyarakat dan juga industry mereka sehingga tidak meugikan bangsa
mereka. kebijakan di bidang makanan, ekspor impor dan lain-lain ada beberapa
contoh kebijakan penting dari suatu Negara.
Ketiga, yang tidak
kalah penting adalah perilaku konsumen di Negara tujuan. Perilaku ini
mencerminkan bagaimana setiap entrepreneur menentukan kebutuhan mereka dan juga
bagaimana mereka meutuskan untuk membeli sebuah produk. Hal ini menjadi penting
karena menjadi dasar untuk menawarkan produk kepada setiap konsumen di negera
tujuan. Perilaku konsumen harus dipahami
dengan baik.
Itulah beberapa hal
yang perlu mendapatkan perhatian setiap entrepreneur untuk memasuki pasar luar
negeri dan kegiatan Trade Matching yang sudah digagas oleh GIMB Foundation bersama
Myongji University menjadi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman tentang bagaimana seharusnya seorang entrepreneur melakukan
persiapan untuk diri mereka dalam memasuki pasar luar negeri yang sejatinya
menjadi potensi pasar yang harus dimanfaatkan. Ingat, pasar bebas ASEAN sudah
pasti akan diberlakukan pemerintah tanggal 31 Desember 2015 dan inilah ujian
yang paling mendasar bagi entrepreneur untuk meraih sukses.
Tulisan ada di www.nubizontv.com