Beberapa hari ini masih terjadi pembahasan tentang bagaimana kejadian musibah yang terjadi di Mekkah yang disebabkan oleh jatuhnya Crane d...
Beberapa hari ini masih terjadi pembahasan tentang bagaimana kejadian musibah yang terjadi di Mekkah yang disebabkan oleh jatuhnya Crane dan menyebabkan 107 jamaah dari beberapa negara yang meninggal dan lebih dari 200 orang calon jamaah haji yang mengalami luka. 10 jamaah diantaranya meninggal berasal dari Indonesia.
Memang sebagai umat muslim, kejadian ini merupakan kejadian yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT dan diterima secara ikhlas dimana mereka yang meninggal didoakan menjadi ahli ibadah dan mati syahid. Ini adalah sebuah tujuan yang hendak dicapai oleh setiap umat islam sebagai umat yang beragama dan taat kepada Allah SWT dengan berbagai takdir yang sudah ditetapkannya.
Akan tetapi, sebagai seorang entrepreneur yang diberi akal oleh Allah SWT tentu harus diambil sebuah pelajaran yang bisa digunakan untuk pembelajaran ke depannya. Hal ini penting karena Allah memberikan akal untuk membuat setiap manusia untuk berfikir tentang apa yang mereka alami di dunia ini sehingga dapat mencari sebuah solusi.
Oleh karena itu, pelajaran atas apa yang terjadi dengan musibah jatuhnya Crane ini adalah perlunya setiap entrepreneur memahami setiap resiko yang melekat pada bisnis mereka. Resiko yang pastinya ada dan akan selalu ada dalam diri dan bisnis itu sendiri. Tidak akan bisa dilepaskan dari setiap aktivitas bisnis entrepreneur.
Hanya saja, setiap entrepreneur harus memahami hakekat resiko itu sendiri dan bagaimana mengelolanya agar tidak memberikan kerugian kepada diri dan bisnis mereka masing-masing. salah satu analisis para ahali adalah kejadian yang menimpa umat islam di Mekkah tersebut adalah karena ada resiko yang tidak terantisipasi oleh pemerintah Arab Saudi yaitu berasal dari alam.
Resiko itu sendiri adalah kerugian yang melekat pada setiap ketidakpastian yang ada di lingkungan internal dan eksternal diri dan juga bisnis para entrepreneur. kerugian ini disebabkan oleh ketidakpastian pada aspek manajemen keuangan, pemasaran, proses bisnis, dan sumber daya manusia. Selain itu, ada juga dari lingkungan eksternal berupa konsumen, pesaing, supplier dan distributor. Belum lagi dari kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi yang juga selalu berubah.
Disinilah seorang entrepreneur harus bisa menganalisis setiap apa yang terjadi dalam diri dan bisnisnya. Entrepreneur harus benar-benar sensitive dengan apa yang terjadi dalam lingkungan internal dan eksternal mereka sehingga akan diantisipasi setiap kerugian dari ketidakpastian… hayu, kelola resiko.. bagaimana dengan anda? Hmm……