Tantangan terbesar dalam pengembangan koperasi di Indonesia adalah bagaimana bisa menciptakan sumber daya manusia yang kuat dan benar...
Tantangan terbesar dalam pengembangan koperasi di
Indonesia adalah bagaimana bisa menciptakan sumber daya manusia yang kuat dan
benar-benar memiliki pemahaman yang mendalam tentang koperasi. Hal ini menjadi
kunci sukses dalam pengelolaan koperasi untuk saat ini dan yang akan datang.
Sebagai seorang penggerak koperasi, jelas, concern pada sumber daya manusia
menjadi penting dan bahkan menjadi skala prioritas.
Hal inilah yang menjadi perhatian para
stakeholders untukkemajuan koeprasi kedepannya. Rasanya perhatian ini relevan
dengan konsep balanced scorecard dalam manajemen sistem dimana sumber daya
manusia memiliki peran strategis untuk pengembangan koperasi dan menjadi kunci
sukses. Permasalahannya, kondisi saat ini memperlihatkan bagaimaan anak muda
yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang koperasi.
Hal ini bisa dipahami sebagai dampak atas
pendidikan koperasi yang belum optimal dalam rangka memberikan pengetahuan
danketerampilan serta sikap mereka terhadap koperasi itu sendiri. Pembelajaran
yang belum menyeluruh oleh para pendidik dan pemerintah yang bertanggungjawab
atas pengembangan koperasi melalui pendidikan.
Oleh karena itu, menjadi pekerjaan rumah bagi
setiap entrepreneur dalam membangun sumber daya manusia yang benar-benar
memilii pesepsi positif tentang koperasi, sejarahnya, bagaimana mengelola
koperasi dan juga bagaimana membangun koperasi yang efektif sehingga mampu
memberikan manfaat bagi para anggota dan juga stakeholders yang relevan dengan
koperasi. Semuanya harus dilihat dalam kaca mata yang benar oleh para
stakeholders.
Tentu tidak mudah untuk memberikan peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan attitude dalam berkoperasi sehingga perlu
mendapatkan perhatian setiap stakeholders tentang bagaimana koperasi itu bisa
dikembangkan dengan baik. Semuanya harus benar-benar bersifat akademik dan juga
praktek sehingga para sumber day amanusia ini dapat memiliki pemahaman yang
baik serta keterampilan yang benar dalam menjalankan koperasi.
Selanjutnya adalah bagaimana pemerintah
benar-benar berkomitmen untuk mengembangkan koperasi karena berhubungan dengan
wadah yang nantinya bisa menampung para anak didik yang sudah mendapatkan
pendidikan tentang koperasi. Hal ini dapat dilihat bagaimana sebuah institute
yang fokus pada mahasiswa yang belajar koperasi, akan tetapi, para lulusan
tidak banyak mendapat kesempatan untuk bekerja di koperasi dan memanfaatkan
pengetahuan tentang koperasi di dalam dunia nyata.
Tentu hal ini menjadi faktor yang tidak mengembangkan
sumber daya manusia yang fokus pada koperasi tersebut. Perlu nya program yang
terintegrasi sehingga dapat memberikan sumber daya yang benar-benar paham
dengan koperasi.