Semakin kesini, semakin terasa bagaimana gerakan untuk menjadi entrepreneur sukses di negeri ini semakin bergaung. Semakin banyak orang y...
Semakin
kesini, semakin terasa bagaimana gerakan untuk menjadi entrepreneur sukses di
negeri ini semakin bergaung. Semakin banyak orang yang ingin menjadi
entrepreneur. “Virus” entrepreneur sudah menyebar kemana-mana, khususnya ke
anak muda. Benarkah?
Pengamatan
saya di Kota bandung memperlihatkan bagaimana anak muda saat ini sudah semakin
tergerak hatinya untuk memilih menjadi seorang entrepreneur sukses.
Entrepreneur yang dalam konsep saya memiliki usaha yang mampu mendatangkan laba
(profit), memberikan kesejahteraan
kepada masyarakat sekitar (People),
menjaga lingkungan alam (planet),
berkelanjutan dalam bisnisnya (sustainability)
dan juga adanya tumbuh dan berkembang dalam bisnis dari skala mikro, kecil,
menengah dan besar (tumbuh dan berkembang).
Indikator
ini terlihat dari bagaimana para mahasiswa yang ada di Kota Bandung mulai giat
untuk menjadi seorang entrepreneur. Silahkan ditanya, apakah tujuan mereka
setelah lulus kuliah? Apakah masih ingin menjadikan pegawai sebagai tujuan?
Jawabannya
adalah tidak. Mereka tidak ingin menjadi pegawai. Sekarang, bagaimana menjadi
seorang entrepreneur sukses tersebut? tentunya belajar tentang entrepreneurship
itu sendiri. Belajar agar mendapatkan pengetahuan tentang bisnis dan manajemen
untuk menjalankan bisnis. Itu yang saya sebut dengan knowledge based
entrepreneur
Akan
tetapi, tentu ada sesuatu yang intangible
sekali dalam bisnis yang sangat dibutuhkan oleh mereka. hal ini tidak akan
didapatkan dalam proses belajar dikelas. Pengalaman dari entrepreneur sukses,
atmosfir bisnis dan lain-lain seperti mental seorang pebisnis, menghadapi
kegagalan.
Bagaiman
caranya mendapatkan hal tersebut? Menjadi entrepreneur dengan bantuan seorang
coach dan mentor dalam berbisnis. Kenapa demikian? Hal ini sangat dibutuhkan
untuk mempercepat menjadi seorang entrepreneur sukses.
Banyak
sekali orang menjadi entrepreneur secara otodidak. Akan tetapi, mereka dalam
bahasa saya, seringkali menabrak pakem-pakem bisnis dan manajemen sehingga
terbentur dengan berbagai kesalahan dalam menumbuhkbembangkan bisnis
mereka.
Tentu tidak
masalah juga kalau menemukan masalah sampai kegagalan. Seorang entrepreneur itu
pasti akan menemukan masalah dan sampai gagal dalam bisnis. Akan tetapi, perlu
diingat ucapan David Kelly, seorang guru inovasi yang menyatakan bahwa lebih
cepat gagal, lebih cepat sukses.
Ada satu
pesan yang mendalam dalam pernyataan tersebut, bagaimana pada hakekatnya setiap
entrepreneur tersebut “harus” melewati kegagalan. Dalam konteks learning, itu
adalah wajar. Seseorang harus melewati proses terlebih dahulu dalam menjalankan
segagal sesuatu sampai mereka fasih dalam kegiatan tersebut.
Sebagai
contoh, seseorang yang ingin mahir dalam menjalankan sepeda. Diawal, dia harus
belajar mengenal apa itu sepeda terlebih dahulu. Kemudian belajar mengayuh dan
menjaga keseimbangan diri. Disini, seringkali jatuh, luka, nabrak dan
lain-lain. Akan tetapi, semakin cepat dia jatuh, nabrak, luka tersebut, semakin
tahu dan paham dia bagaimana menjalankan sepeda dengan baik.
Sama halnya
dengan belajar naik sepeda, entrepreneur juga akan menghadapi yang namanya
benturan, jatuh bangun sampai “berdarah-darah” dalam bisnis. Setelah itu,
barulah akan lancar dalam bisnis. Dalam proses inilah seorang coach dan mentor
berperan. Mereka diharapkan dapat membantu entrepreneur untuk menghadapi
masalah-masalah tadi.
Kalau kita
lihat konsep coaching, jelas sekali para entrepeneur dibantu untuk menggapai
tujuan atau goal yang hendak mereka tetapkan. Hal ini penting karena semuanya
memang harus diarahkan untuk berfikir dari akhir dulu seperti yang disampaikan
oleh steven covey, “starts from the end”. Seorang coach bagi entrepreneur dapat
mengarahkan mereka kepada pencapaian tujuan tersebut.
Konsistensi
berfikir inilah yang perlu dijaga atau yang biasa kita sebut dengan istiqomah
dalam berfikir. Karena, seringkali anak muda kurang kuat dalam aspek ini.
Mereka seringkali cepat menyerah ketika dihadapkan pada satu masalah dan bahkan
meninggalkan bisnis yang sudah dimulai. Ini masalah mendasar bagi kebanyakan
entrepreneur.
Coach akan
membantu untuk mengarahkan para entrepreneur dalam membangun kerangka berfikir
dan menjalankannya. Selanjutnya adalah seorang mentor. Bagi saya, seorang
mentor adalah seperti halnya bagaimana seseorang yang ingin meng-copy paste kan
keberhasilan seorang entrepreneur kepada entrepreneur lainnya. Hal ini penting
bagi penciptaan entrepreneur sukses. Mereka sangat dibutuhkan karena akan
mempengaruhi kualitas entrepreneurship seseorang.
Mentor ini
berasal dari entrepreneur sukses seperti pemilik bisnis yang sudah berhasil
menumbuhkembangkan bisnis mereka. konsep komunitas sangat berperan dalam hal
ini karena mereka memiliki role model yang dapat dicontoh oleh para anak muda
tersebut.
Kongkritnya
adalah bagiamana konsep apprentice atau magang di perusahaan para pengusaha
sukses akan dapat mempercepat peningkatan knowledge, skill dan attitude atau
yang lebih dikenal dengan KSA bagi para anak muda. Atmosfir bekerja akan sangat
dibutuhkan oleh para anak muda dalam menjalankan bisnis.
Salah satu
kelemahan anak muda berbisnis adalah mereka kurang memiliki pengalaman dalam
berbisnis karena masih mahasiswa atau sekolah, sudah langsung berbisnis. Hal
ini tentu menjadi salah satu weakness mereka.
Oleh karena itu, untuk
mempercepat keberhasilan menjadi seorang entrepreneur, perlu bagi setiap
entrepreneur memiliki coach dan mentor. Insya Allah, hal ini akan mempercepat
keberhasilan mereka menjadi entrepreneur sukses.
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com