Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) berharap kementerian terkait segera melahirkan regulasi dan insentif bagi para pelaku bisnis e-dagang nasi...
Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) berharap kementerian terkait segera melahirkan regulasi dan insentif bagi para pelaku bisnis e-dagang nasional. BeKraf sendiri terus mendorong agar pelaku e-dagang dalam negeri merebut pasar dunia.
Wakil Kepala BeKraf Ricky Josep Pesik menyatakan, geliat para pelaku e-dagang nasional harus terus didorong agar mereka bisa meningkatkan pangsa pasarnya tidak hanya menyasar konsumen dalam negeri, tapi juga luar.
"Kalau iklimnya terus dibuat kondusif, mereka bisa lebih luas lagi daerah jangkauannya. Tinggal, kemudahan ekspornya dibuat oleh pemerintah," katanya, saat dimintai komentar mengenai Habolnas 2016, Senin (12/12/2016).
Dia menjelaskan, BeKraf sejauh ini terus mendorong pengembangan produk dan promotifnya bukan platform termasuk permodalan. Dirinya melihat potensi start up nasional di bidang kuliner begitu besar sehingga perlu dipertemukan dengan investor.
Saat ini, lanjutnya, tak sedikit investor yang ingin masuk dan mencari start up yang memiliki visi bisnis prospektif. Apalagi, masyarakat Indonesia tengah mengalami migrasi pola belanja ditambah bonus demografinya.
CEO Toko Serba Lada (Toserda) Willyhono mengungkapkan, harbolnas merupakan kesempatan penting bagi para pelaku e-dagang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kemudahan belanja secara online.
"Pada harbolnas ini memang ada peningkatan transaksi dibandingkan hari biasa. Apalagi kami bergabung dengan e-commerce yang lain juga," ujarnya.
Disinggung mengenai trik agar masyarakat terhindar dari penipuan para pedagang di dunia maya adalah mewaspadai mereka yang berjualan di media sosial. Karena bukan tidak mungkin testimoni dan followernya hasil rekayasa.
"Bisnis ini memang kepercayaan yang utamanya termasuk kualitasnya juga dan itu kami jaga betul supaya tidak mengecewakan konsumen kami," paparnya.