Ada yang menarik bagi Kang Asep dalam melihat Uda EMha dalam menjalankan bisnis yaitu bagaimana keseharian beliau yang biasa-biasa saja d...
Ada yang menarik bagi Kang Asep dalam melihat Uda EMha dalam menjalankan bisnis yaitu bagaimana keseharian beliau yang biasa-biasa saja dalam hal penampilan dan juga bersikap kepada karyawan, orang lain dan bahkan teman-temannya. Hal in berbeda sekali karena tidak menempatkan dirinya sebagai seorang bos dari perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan sebenarnya, memiliki aset yang tidak sedikit. Bisnis yang dijalankannya juga sudah memiliki nama dan berhubungan dengan para stakeholders yang ditingkat nasional. Cuma saja, ada yang aneh dan berbeda dibandingkan dengan orang lain.
Kang Asep : “Da, kenapa sih uda itu tidak ganti motor atau mobil yang kalau dibandingkan dengan orang lain, atau pengusaha lain seusia uda, sudah gonta ganti mobil dan bahkan rumah.”
Uda Emha : “Apakah itu harus dibahas kang? Apakah penting untuk membahas hal tersebut?”
Kang Asep : “saya rasa, perlu da… ada yang aneh deh pada diri uda”
Uda Emha : “Lho.. kok saya yang dibilang aneh.. ngga lah, saya biasa saja kok”
Kang Asep : “Dari apa yang saya bilang tadi, da,,, penampilan dan pergaulan uda biasa saja”
Uda Emha : “Hmm.. inilah konsep diri kang, konsep yang harus dimiliki oleh para pensiunpreneur karena mereka itu pernah bekerja diperusahaan orang lain dan kalaupun berpenampilan seperti orang kantoran, jelas itu pernah dirasakannya. Demikian juga saya dulu… “
Kang Asep : “Tapi ngga salah dong da, diterapkan kembali”
Uda Emha : “Ngga salah.. Cuma saya saja yang tidak nyaman. Saya nyamannya seperti ini, tidak berbaju bagus dan harus pake jas dan dasi.. bahkan saya sering kekantor pake sandal saja dan karyawan malah nyaman. Itulah konsep diri yang sangat bangun pada diri saya sendiri.”
Kang Asep : “serius da?”
Uda Emha :”Iya.. saya ingin berpenampilan biasa saja dan saya nyaman. Asal tidak bertentangan dengan etika dan aturan agama”
Kang Asep :”Bagaimana dengan karyawan?”
Uda Emha : “saya juga membolehkan mereka untuk berpenampilan sama dengan saya, asal tidak melanggar estetika dan aturan agama.”
Kang Asep :”ooooo.. siap kalau gitu da…”