Hal yang sangat banyak dibahas oleh pemerintah saat ini adalah bagaimana bisa mencetak entrepreneur atau wirausaha dinegara ini. bagaim...
Hal yang sangat banyak dibahas oleh pemerintah saat ini adalah bagaimana bisa mencetak entrepreneur atau wirausaha dinegara ini. bagaimana program yang ditetapkan oleh pemerintah untuk bisa merubah bangsa ini dari konteks job seeker menjadi job creator. Hanya saja, permasalahan kedua timbul ketika para entrepreneur belum bisa memiliki mindset kewirausahaan dalam konteks atau dimensi berorientasi pada pertumbuhan usaha. Akibatnya? Banyak entrepreneur yang belum bisa menaikkan kelas bisnisnya. Tetapi,ada juga yang bisa naik kelas, artinya tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Sebagai seorang pensiunpreneur, pelajaran yang sangat penting dalam berbisnis adalah bagaimana orientasi pensiunpreneur untuk bisa menaikkan kelas mereka agar tumbuh melalui design thinking. Hal ini menuntut setiap pensiunpreneur untuk memulai dari kerangka berfikir untuk bisa tumbuh dan berkembang karena bisnisnya dijalankan dimasa pensiun agar terjadi percepatan bisnis dan tidak mengalami kerugian dalam berbisnis.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dimiliki dalam kerangka design thinking yaitu, pertama, memiliki mindset kewirausahaan dengan dimensi berorientasi pada pertumbuhan usaha. Sikap mental ini harus dimiliki setiap pensiunpreneur. Kedua, pensiunpreneur harus menyadari bahwa bisnis mereka itu adalah SOLUSI bagi konsumen. Mereka memiliki market driven strategy untuk berbisnis. Ketiga, mengembangkan sikap empati kepada masyarakat dalam artian merasakah apa masalah yang dirasakan oleh para konsumen. ini adalah awal untuk mencari solusi. Keempat, mencari akar masalah dari permasalahan yang dihadapi konsumen.
Kelima, mencari ide-ide yang dapat menyelesaikan akar masalah dan inilah konteks kreativitas yang memang harus mengembangkan ide-ide untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini perlu pensiunpreneur mengembangkan ide melalui mind mapping. Keenam, membuat prototype dari ide yang akan dijadikan sebagai SOLUSI bagi konsume. Prototipe ini merupakan contoh yang ditawarkan kepada pasar.
Ketujuh, melakukan test pasar dengan menanyakan kepada pasar tentang prototype yang sudah dibuat oleh para pensiun. Kedelapan melakukan perbaikan atas masukan dari pasar dan memperbaiki produk tersebut. Kesembilan, membuat produk dalam konteks komersialisasi produk. Yang terakhir adalah melakukan perbaikan atau continues improvement atas produk yang ditawarkan kepada pasar.
Inilah yang perlu dimiliki oleh para pensiunpreneur dalam mendesain pikiran para pensiunpreneur agar bisa membuat produk dan bisnis yang bisa tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Tentu para pensiunpreneur ingin menikmati masa tua dengan lebih baik dikarir kedua. Bagaimana dengan anda? Hmmmm…Kembangkan DESIGHN THINKING dalam diri para pensiunpreneur.