Sudah siapkah entrepreneur memasuki pasar bebas Asean yang sudah diberlakukan sejak tahun 2015? Inilah kunci bahasan tentang lingkungan b...
Sudah siapkah entrepreneur memasuki pasar bebas Asean yang sudah diberlakukan sejak tahun 2015? Inilah kunci bahasan tentang lingkungan bisnis dalam program Belbiz, atau belajar bisnis di radio K-Lite 107,1 FM. Fakta yang tidak bisa ditolak lagi bahwa memang benar tahun depan itu setiap entrepreneur akan menghadapi pasar bebas yang akan menjadi peluang atau ancaman bagi entrepreneur di Kota bandung dan Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Oleh karena itu, perlu setiap pensiunpreneur memahami konteks lingkungan bisnis yang berada di sekitar bisnis mereka. Inilah inti pelajaran malam itu. Pengetahuan, pemahaman, penghayatan, penyadaran dan bahkan implementasinya dalam setiap bisnis entrepreneur harus kuat dalam diri entrepreneur. Jangan terjebak kepada hal-hal yang bersifat rutinitas bisnis mereka.
Lingkungan bisnis yang paling penting untuk dipahami itu adalah lingkungan global yang bentuknya adalah pasar bebas ASEAN. Terjadinya perpindahan orang, barang, jasa, investasi dan bahkan juga modal diantara 10 negara ASEAN dan jelas, target utamanya adalah Indonesia karena memiliki jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa sementara total jumlah penduduk Negara-negara ASEAN adalah 600 juta jiwa.
Tentu, perlu disadari bahwa potensi pasar itu ada di Indonesia. Ini harus menjadi target pertama dulu dalam berbisnis sebelum memenuhi pasar luar negeri. Pasar yang begitu luas jangan sampai diambil oleh entrepreneur dari negera lain. Naif sekali kalau entrepreneur tidak memanfaatkan potensi yang ada.
Setelah itu, tetap entrepreneur harus mengarahkan market mereka ke luar negeri. Pasar itu harus di ekspansi agar menambah jumlah potential market yang ada di Sembilan Negara lainnya. Sebagaiseorang entrepreneur, harus terus melihat peluang yang ada di pasar sehingga akan dapat meningkatkan skala bisnis mereka.
Apa yang harus dilakukan? Memahami need, want dan demand setiap penduduk di Negara-negara tersebut. Hal ini penting karena jelas, itulah yang harus dipenuhi oleh setiap entrepreneur dengan produk dan layanan yang mereka tawarkan kepada setiap konsumen. Lihat saja setiap akhir minggu begitu banyaknya masyarakat dari Malaysia ke Bandunguntuk membeli berbagai jenis pakaian untuk dipasarkan di Negara mereka.
Jelas, need, want dan demand mereka terhadap pakaian cukup tinggi sehingga menjadi peluang untuk setiap entrepreneur dalam menawarkan produk dan layanan yang tepat. Kedua, pahami kondisi ekonomi, social budaya mereka. Hal ini penting untuk menilai bagaimana kemampuan beli mereka disana.
Adapun lingkungan social berhubungan dengan bagaimana interaksi antara masyarakat sehingga dapat diketahui bagaimana kebutuhan masyarakat disana. Adapun lingkungan budaya, berhubungan dengan belief, values, bahasa, komunikasi dan habit mereka. So, inilah yang harus menjadi perhatian entrepreneur dalam berbisnis.
Oleh karena itu, perlu setiap pensiunpreneur memahami konteks lingkungan bisnis yang berada di sekitar bisnis mereka. Inilah inti pelajaran malam itu. Pengetahuan, pemahaman, penghayatan, penyadaran dan bahkan implementasinya dalam setiap bisnis entrepreneur harus kuat dalam diri entrepreneur. Jangan terjebak kepada hal-hal yang bersifat rutinitas bisnis mereka.
Lingkungan bisnis yang paling penting untuk dipahami itu adalah lingkungan global yang bentuknya adalah pasar bebas ASEAN. Terjadinya perpindahan orang, barang, jasa, investasi dan bahkan juga modal diantara 10 negara ASEAN dan jelas, target utamanya adalah Indonesia karena memiliki jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa sementara total jumlah penduduk Negara-negara ASEAN adalah 600 juta jiwa.
Tentu, perlu disadari bahwa potensi pasar itu ada di Indonesia. Ini harus menjadi target pertama dulu dalam berbisnis sebelum memenuhi pasar luar negeri. Pasar yang begitu luas jangan sampai diambil oleh entrepreneur dari negera lain. Naif sekali kalau entrepreneur tidak memanfaatkan potensi yang ada.
Setelah itu, tetap entrepreneur harus mengarahkan market mereka ke luar negeri. Pasar itu harus di ekspansi agar menambah jumlah potential market yang ada di Sembilan Negara lainnya. Sebagaiseorang entrepreneur, harus terus melihat peluang yang ada di pasar sehingga akan dapat meningkatkan skala bisnis mereka.
Apa yang harus dilakukan? Memahami need, want dan demand setiap penduduk di Negara-negara tersebut. Hal ini penting karena jelas, itulah yang harus dipenuhi oleh setiap entrepreneur dengan produk dan layanan yang mereka tawarkan kepada setiap konsumen. Lihat saja setiap akhir minggu begitu banyaknya masyarakat dari Malaysia ke Bandunguntuk membeli berbagai jenis pakaian untuk dipasarkan di Negara mereka.
Jelas, need, want dan demand mereka terhadap pakaian cukup tinggi sehingga menjadi peluang untuk setiap entrepreneur dalam menawarkan produk dan layanan yang tepat. Kedua, pahami kondisi ekonomi, social budaya mereka. Hal ini penting untuk menilai bagaimana kemampuan beli mereka disana.
Adapun lingkungan social berhubungan dengan bagaimana interaksi antara masyarakat sehingga dapat diketahui bagaimana kebutuhan masyarakat disana. Adapun lingkungan budaya, berhubungan dengan belief, values, bahasa, komunikasi dan habit mereka. So, inilah yang harus menjadi perhatian entrepreneur dalam berbisnis.