Salah satu berita yang sangat intens diberitakan oleh media adalah bagaimana dua orang komikus yang membawakan stand up comedy yang berhu...
Salah satu berita yang sangat intens diberitakan oleh media adalah bagaimana dua orang komikus yang membawakan stand up comedy yang berhubungan dengan agama Islam. Bahan lawakan yang memang tidak boleh berhubungan dengan salah satu agama, tetapi berani dibawakan oleh para komikus.Akibatnya? tentu mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan yang khususnya dari kalangan umat islam karena berhubungan dengan nilai agama yang sejatinya sangat dijunjung tinggi. Tentu dampak kepada diri para komikus menjadi negative.
Sebagai seorang pensiunpreneur, tentu ada pelajaran yang sangat berharga dari pemberitaan tersebut karena pada hakekatnya, seorang pensiunpreneur memiliki aset yang sangat berharga yaitu brand image dan secara personal, para pensiunpreneur dituntut untuk memiliki personal brand yang positif agar brand reputation setiap pensiunpreneur dapat meningkat. Bahkan yang “dibeli” oleh konsumen itu salah satunya berhubungan dengan personal brand.
Oleh karena itu, setiap pensiunpreneur perlu terus membangun reputasi atas bisnis yang dibangun dan salah satu komponennya adalah personal brand. Pertama, pensiunpreneur kudu memiliki mindset bahwa setiap ucapan itu akan berdampak kepada personal brand. Kedua, memiliki pemikiran bahwa jangan membahas permasalahan agama orang lain dan bahkan agama sendiri. Ketiga, menjaga tindakan setiap pensiunpreneur.
Keempat, memahami isu-isu yang boleh dan tidak boleh dibahas oleh para pensiunpreneur. Seringkali pensiunpreneur dituntut untuk terus belajar karena lingkungan bisnis yang selalu berubah dan membuat pensiunpreneur harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh diucapkan.
Kelima, pensiunpreneur meminta maaf kalau memang sudah melakukan kesalahan. Permintaan maaf adalah bagian yang sangat penting bagi pensiunpreneur kepada berbagai pihak yang merasa dirugikan atas kesalahan fikiran, ucapan dan tindakan. Penting bagi para pensiunpreneur untuk meminta maaf tersebut.
Keenam, komit untuk tidak mengulang kesalahan yang sudah terjadi. Hal ini penting untuk bisa mencoba mengembalikan kepercayaan orang lain kepada pensiunpreneur.
Ketujuh, terus memperbaiki diri dan fokus kepada bisnis sehingga fikiran, ucapan serta tindakan sesuai dengan konteks bisnis yang dijalankan dan akan menemukan kondisi mastery dalam konteks bisnisnya. Tidak lagi membawa hal-hal yang tidak dikuasai dengan baik termasuk hal-hal yang berhubungan dengan agama yang sangat sakral bagi setiap umat manusia.
Inilah pelajaran yang sangat berharga dari kejadian atau kasus yang menimpa kedua artis tersebut. sekarang, sudahkah pensiunpreneur siap menjaga fikiran, ucapan dan tindakannya sebagai bagian dari mindset pensiunpreneurship? Hmmm…