Dalam beberapa kesempatan, saya bertanya kepada bapak dan ibu yang sudah mendapatkan materi pensiunpreneur Siapa Takut yang diselenggarak...
Dalam beberapa kesempatan, saya bertanya kepada bapak dan ibu yang sudah mendapatkan materi pensiunpreneur Siapa Takut yang diselenggarakan oleh perusahaan, baik itu BUMN ataupun perusahaan swasta dan Multi National Company. Pertanyaan sederhana adalah kok bisnisnya belum mulai?
Jawabannya hampir seragam dan mengatakan bahwa mereka masih sibuk dengan rutinitas pekerjaan. Bahkan pekerjaan makin bertambah dari perusahaan. Hmmmm… ada salah?
Kuncinya adalah belum mempersiapkan mental untuk jadi pensiunpreneur, belum memilih bisnis dan tidak menerapkan pengetahuan manajemen ditempat kerja di bisnis.
Saya rada kaget dan sejatinya lima tahun sebelum pension sudah mulai mempersiapkan bisnis. Mental harus disiapkan untuk menjadi pensiunpreneur sebagai pilihan hidup.
Yang kedua, kalau sibuk, mulai dari kerjasama dengan istri kalau istri punya bisnis. Demikian juga dengan anak, kerjasama dengan anak kalau anak sudah punya bisnis. Mulai dari bisnis orang tua dengan melanjutkan bisni orang tua bila orang tua punya bisnis. Atau bahkan lanjutkan ”bisnis sampingan” yang mungkin sudah dijalankan selama ini, tetapi tidak fokus.
Sekarang, mulai gunakan manajemen untuk menjalankannya yaitu bekerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien mulai dari perencanaan, pengorganisasian, menjalankan rencana, pendelegasian tugas serta evaluasi. Memang membayar orang, tetapi, kan berhasil.
So, masih takut jadi pensiunpreneur? Masih punya alasan menunda waktu untuk mempersiapkan bisnis? Sekaranglah waktunya calon pensiunpreneur memulai bisnis