Shifting from Start up to Corporate Entrepreneurship Setelah seorang business owner atau founder dapat meningkatkan kemampuan berfikir krit...
Shifting from Start up to Corporate Entrepreneurship |
Setelah seorang business owner atau founder dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis karyawan mereka, perlu memperhatikan dan mengembangkan kemampuan berfikir kreatif. Hal ini menjadi penting untuk dipahami ditengah kondisi lingkungan bisnis yang selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan mengalamai turbulensi saat ini.
Konsep menyelesaikan masalah dan bahkan menemukan peluang baru dari masalah yang ada menjadi dasar untuk setiap business owner saat ini untuk bisa terus berkembang dan mencapai keunggulan bersaing untuk bisnis mereka. Hal ini menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dari setiap karyawan perusahaan untuk bisa membangun corporate entrepreneurship.
Bagi business owner, ini menjadi sebuah tuntutan untuk bisa mencapai keunggulan dimasa sekarang. Banyak perusahaan yang tidak memampu menghadapi perubahan lingkungan dan akhirnya malah tutup dan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain untuk memenangkan hati konsumen. Jelas sekali menjadi penyebab kegagalan perusahaan.
Sejatinya, ketika ada masalah, seluruh karyawan dan manajemen berfikir kreatif untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut dan sekali lagi, menemukan peluang dari masalah yang ada untuk menghasilkan produk, baik berupa barang atau jasa, informasi dan lain-lain yang baru atau pengembangan dari yang sudah ada dan bisa ditawarkan kepada pasar.
Oleh karena itu, ajarkanlah setiap karyawan untuk berfikir kreatif yang bisa dilewati oleh empat tahap yaitu,
1. Problem Recognition
Karyawan diajarkan untuk mengenal adanya sebuah fenomena dan masalah yang dihadapi oleh konsumen. Pengenalan ini didapat dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan analisis dampaknya bagi perusahaan bila tidak diselesaikan. Ingat berfikir kritis? Perlu digunakan seharusnya… kenyataanya serta konsep jika.. maka….
2. Inkubasi
Dalam hal ini, perlu didalami akar masalah yang akan menjadi penyebab terhadinya masalah. Masih ingat berfikir kritis yang sudah diajarkan kepada karyawan? Sangat perlu disini menggunakan konsep 5 why.. dan bahkan first principle thinking…
3. Insight
Business owner perlu memberikan bagaimana karyawan mengembangkan ide-ide untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan banyak membaca atau diskusi dengan berbagai pihak yang relevan dengan masalah diatas. Perlu menuliskan ide-ide dengan menggunakan mind mapping, ATM = amati, Tiru, Modifikasi, design thinking, six thinking hat, SCUMPS dan lain-lain.
4. Idea validation
Yang tidak kalah penting adalah melakukan validasi ide yang berasal dari ide-ide yang sudah terkumpul dengan memperhatikan akar masalah dan ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Tentu yang paling bisa menyelesaikan masalah yang diambil dan disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki.
Inilah proses kreativitas yang harus dipahami oleh setiap karyawan dengan baik agar mereka bisa berfikir kreatif dalam menyelesaikan masalah dan bahkan menemukan peluang baru dari masalah tersebut. Tugas business owner adalah mengajarkan mereka untuk menguasai kemampuan berfikir kreatif berbasis proses kreativitas.
Mau menerapkan corporate entrepreneurship di perusahaan teman-teman? Silahkan komen and share dan kontak 0811 1111 2585 atau kunjungi www.Drmerizahendri.com ig/fb @merizahendri
#strategicentrepreneurship
#corporateentrepreneurship
#strategicmanagement
#entrepreneurship
#intrapreneurship
#corporateventuring
#thinkingability
#criticalthinking