Lima Set Menarik ketika saya terus dalami ketika membangun perusahaan untuk shifting from start up to corporate entrepreneurship yaitu ...
Lima Set |
Menarik ketika saya terus dalami ketika membangun perusahaan untuk shifting from start up to corporate entrepreneurship yaitu menjadi tanggungjawab business owner atau founder untuk mulai fokus meningkatkan kemampuan karyawan agar mereka bisa ikut membantu perubahan perusahaan menjadi perusahaan besar.
Seringkali saya temui dari beberapa perusahaan yang sedang melakukan shifting mendapatkan hal-hal yang belum bisa diberikan kepada karyawan dan ini menjadi hal yang menghambat perusahaan tersebut untuk bisa shifting dengan baik dan optimal.
Seringkali kita hanya fokus pada pemberian pelatihan dari dimensi penguatan pengetahuan saja, akan tetapi, lupa dengan skill, mindset, tool sampai dengan attitude. Jelas sekali ini menjadi penting untuk menjadi perhatian setiap business owner dan manajemen perusahaan. Jangan sampai ini terjadi dan akibatnya akan bedampak kepada perusahaan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, perlu melakukan perubahan cara dan isi dari pembelajaran kepada karyawan tersebut yang dapat membuat optimasi dari pengembangan diri setiap karyawan, apalagi dalam rangka shifting to corporate entrepreneurship yang menjadi penting dan harus dilakukan saat ini.
Ada lima hal yang harus dipahami dan diajarkan kepada karyawan itu sendiri yang dapat dilihat pada hal berikut
1. Mindset
Hal ini penting bagi setiap business owner untuk memberikan peningkatan pola pikir dan sikap mental dari setiap karyawan untuk melihat atau menciptakan peluang dan merubahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis yang dapat memberika value bagi diri sendiri, orang lain dan alam dalam jangka panjang.
2. Knowledge set
Perlunya karyawan diberikan pengetahuan-pengetahuan tentang literasi keuangan, entreprenurship, bisnis dan manajemen (stratejik, keuangan, pemasaran, operasi, sdm, inovasi, digitalisasi, change management, manajemen resiko), legal yang sangat berhubungan dengan pekerjaan dan perusahaan.
3. Skill set
Karyawan juga didorong untuk memiliki skill yang sesuai dengan pekerjaan saat ini dan yang akan datang. Level atau tingkatan skill yang harus diberikan kepada mereka juga perlu sampai ke expert dan bahkan mastery sehingga dapat membantu menyelesaikan pekerjaan. Keterampilan dalam bentuk hard skill dan soft skill seperti leadership, decision making, komunikasi.
4. Tool set
Nah, ini yang seringkali dilupakan yaitu bagaimana karyawan juga meiliki seperangkat alat-alat kerja yang dapat membantu mereka menyelesaikan berbagai permasalahan bisnis untuk mencapai tujuan. Tool untuk buat Keputusan, AHP, Fishbone analysis, tool buat marketing, tool buat keuangan, tool buat operasi dan lain-lain. Termasuk tool dalam bentuk digitalisasi.
5. Attitude set
Seringkali hal ini dilupakan oleh para business owner yaitu bagaimana membangun seperangkat sikap professional yang harus dimiliki mereka mulai dari integritas, kejujuran, disiplin, fokus, konsisten dan komitmen. Jelas sekali ini terus “dikawal” oleh para business owner untuk membuat budaya yang kuat di perusahaan.
Inilah yang perlu mendapatkan perhatian setiap business owner ataupun manajer dari perusahaan untuk membangun perusahaan yang kuat dan shifting from start up to corporate entrepreneurship. Selengkapnya di www.DrMerizaHendri.com
Mau menerapkan corporate entrepreneurship di perusahaan teman-teman? Silahkan komen and share dan kontak 0811 1111 2585 atau kunjungi www.Drmerizahendri.com ig/fb @merizahendri ig @mystrabiz
#strategicentrepreneurship
#corporateentrepreneurship
#strategicmanagement
#entrepreneurship
#intrapreneurship
#corporateventuring
#thinkingability
#criticalthinking
#innovativethinking
#strategicthinking